Sabtu, 27 November 2010

Pulang

- Iqbal Fatria Gumiwang

kota-kota yang kita lewati adalah perjalanan yang mengantar kita menuju rumah. barangkali kau menghirup udara yang terus berubah. hiruk pikuk yang terus menyusut menjadi sunyi. setiap kilometer adalah bait-bait puisi yang mengingatkan kita pada jarak dan waktu. pada gerak yang mesti terus dipelihara.

setiap kota mempunyai wajah yang berbeda, dan menyembunyikan wajah yang lainnya. barangkali matamu menangkap kegelisahan di setiap bangunan yang berlarian di jendela mobil. atau kengerian pohon-pohon yang berlintasan seperti burung. begitulah perjalanan selalu dihinggapi misteri tentang akhir dari segala sesuatu, yang seringkali ingin kita kejar namun tak pernah terpeluk. kematian tersenyum di setiap tikungan tajam. namun kita mempunyai senyum kehidupan yang lebih segar dari janji keabadian.

jalan tak pernah sama. semakin lengang dan berkelok, kadang meruncing dan menanjak. bukit-bukit dan hujan seperti melompat bersamaan dalam ingatan. angin tiba-tiba mengirim nyanyian, apakah kau mendengar kidung para leluhur dari daun-daun yang melambai. atau airmata yang mengantar kepulangan. seperti juga pengembaraan, kita pada akhirnya kembali pulang ke rumah.

2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar