Sabtu, 27 November 2010

Sajak Terang Bulan

malam melompat ke dalam bulan. aku terlontar ke dalam sajak. barangkali sama-sama tersesat. aku melihat malam semakin dalam menghisap puting cahaya. sementara aku terhuyung meneguk anggur rindumu. udara dipenuhi serbuk airmata. aku tak tahu bahwa kau ternyata menangis dalam kemabukanku. aku tak tahu siapa yang sesungguhnya memeluk. seperti juga malam yang kian lebur ke bulan. aku merasuk jauh padamu, wahai kata-kata. langit dan bumi menjelma sepasang ranjang. aku berlari dari satu ranjang ke ranjang yang lain. bergumul denganmu hingga lenyap waktu. hingga hilang tubuh dan tumbuh tubuh yang baru.

2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar