Sabtu, 27 November 2010

Surat Cinta di Musim Hujan

- Wida Waridah

musim ini datang kembali. rintik dan gigil. kita terlahir di sini, sayang. seperti burung-burung di bukit belakang kampungku. tapi surat cinta ini belum juga usai, sementara burung-burung telah pandai berkicau dan berulangkali kawin. jariku telah menjelma gerimis. puisi mengalir di daun-daun. di genting. serta jalan-jalan. bagaimana menemu ujung jika kerinduan terus tumbuh. hujan bahkan menyiramnya dengan hasrat yang deras. betapa subur huruf-huruf saling bertaut, kadang saling menjangkau, seperti menjauh.dan kita tiba-tiba memahami apa sebenarnya kemerduan.

musim hujan. surat cinta seperti perjalanan yang kita nikmati setiap likunya. seperti lekuk tubuh yang terus meminta disentuh. kata-kata menjelma kalimat lantas memadat kembali menjadi kata. tak seperti luka yang berakhir kering, tak seperti kenangan yang lekas memudar. surat cinta selalu basah. seperti ciuman. seperti kasih seorang ibu.

2010

1 komentar:

  1. PERASAAN SEGAN ANTARA KITA

    Seminggu aku di kampungku, rasanya sangat sebentaaaaaaar saja. besok tiba saatnya aku harus kembali ke Kota. Rasanya ada perasaan sedih jika aku harus meninggalkan kampung halamanku. Kenapa tidak . . . . , aku mempunyai kenangan Manis, Pahit tapi menyenangkan.

    Ehhhmm.. aku punya satu kenangan yang aku masih ingat. Waktu itu ada secuil perasaan yang membuatku salah tingkah di kampung itu, di kampungku sendiri ada seorang perempuan bernama Agnes Moniki. ia lumayan cantik dan mempesona.
    orang tuaku dan orang tuanya sering bercanda tentang kami. padahal, aku lebih menganggap dia adikku, ketimbang calon jodohku yang sering mereka perbincangkan. kenapa tidak, umurnya saja lebih kecil dari diriku. dan ia (Agnes) juga pacar sahabatku. jadi aku tak mungkin berkhianat.

    Untuk menjawab rasa-rasa resah di hati ini, semalam aku kirim sms kepadanya. aku katakan semuanya. tentang aku yang tak mungkin mengharap rasa cinta darinya. karena kami berada di satu kampung yang sama. Sebetulnya, aku memang tertarik kepadanya. aku rasa hanya normal-normal saja. namun aku mengerti bahwa ini tak boleh terjadi. aku bahkan mengatakan kepadanya “dunia ini tidak hanya punya satu Agnes, masih banyak Agne-Agnes yang lain”
    hee heee heeeee…sebetulnya aku geli menulis cerita seperti ini. bagaimana kalau seandainya mereka membaca tulisanku ini ? tapi aku tau, dia tidak beretemen kok dengan aku dalam fb.

    Ssssszzzztttt perasaan segan antara kita, telah aku jelaskan kepadanya. panjang lebar sms yang aku tulis untuknya, heeeheeeeheeeeeee…jawabnya simple banget,” iya.. haaaa haaaaa.. aku mengerti”. begitulah kira-kira balasannya. kamu pikir enak apa rasanya ? setiap kali kita bertemu terjadi perasaan tak nyaman, salah tingkah. seharusnya kita bisa saling senyum, namun yang ada adalah saling menundukkan kepala, saling memalingkan wajah. kan ga enak banget,,, uuuuuhhhhh…menyebalkan rasa ini. ketika aku menulis ini, aku masih chattingan di fb dengan feri, pacarnya. dari komennya yang kubaca di statusku, aku sudah tahu mereka sudah mengerti…hingga kubalas dengan komen canda tawa,,,hahahahhhhaaaaaaaaaaaa

    Ehhhh . . . taukah kamu seperti apa cinta orang yang pendiam seperti diriku. aku juga tidak tau siapa sebenarnya yang bisa menilai rasa cinta dihatiku. begitulah menurutku. jika aku uraikan satu masalah. berkurang satu beban dalam hidupku.

    Hidup masih berputar. segala masalah ada untuk mendewasakan kita, jadi bahagialah.
    masing-masing kita mempunyai cara berbeda memandang kehidupan.
    aku,,aku,,aku,,ah sudahlah….aku selesaikan dulu cerita sampai disini.
    salam persahabatan teruntuk para kompasianer semuanya.

    BalasHapus